Rabu, 08 Januari 2014

Proses Penelitian Kualitatif

PROSES PENELITIAN KUALITATIF Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitaif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistic, struktur dan percobaan terkontrol. Pada dasarnya, penelitian kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada umunya, penelitian kuantitatif merupakan penelitian sampel besar. Proses penelitian kuantitatif Dalam penelitian kuantitatif, masalah yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas, sedangkan masalah pada penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan. Setelah masalah diidentifikasikan dan dibatasi, maka selanjutnya masalah tersebut dirumuskan. Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru menggunakan teori tersebut dinamakan hipotesis, maka hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis yang masih merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah tersebut, selanjutnya akan dibuktikan kebenarnnya secara empiris berdasarkan data dari lapangan. Meneliti adalah mencari data yang teliti/ akurat. Untuk itu, peneliti perlu menggunakan instrumen penelitian. Instrumen untuk pengumpulan data dapat berbentuk test dan nontest. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis. Analisis diarahkan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian kuatitatif analisis data menggunakan statistik. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Pembahasan terhadap hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interprestasi terhadap data-data yang telah disajikan. Setelah hasil penelitian diberikan pembahasan, maka selanjutnya dapat disimpulkan. Kesimpulan berisi jawaban singkat terhadap setiap rumusan masalah berdasarkan data yang telah terkumpul. Karena peneliti melakukan penelitian bertujuan untuk memecahkan masalah, maka peneliti berkewajiban untuk memberikan saran-saran. Saran yang diberikan harus berdasarkan kesimpulan hasil penelitian. Apabila hipotesis penelitian yang diajukan tidak terbukti, maka perlu di cek apakah ada yang salah dalam penggunaan teori, instrument, pengumpulan, analisis data, atau rumusan masalah yang diajukan. Masalah Pada dasarnya, penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang antara lain dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Untuk itu, setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dari masalah. Menurut Emory dalam Sugiyono, “baik penelitian murni maupun terapan, semuanya berangkat dari masalah, hanya untuk penelitian terapan, hasilnya langsung dapat digunakan untuk membuat keputusan”. Menurut Tuckman dalam Sugiyono, “jika setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dari masalah, walaupun diakui bahwa memilih masalah penelitian sering merupakan hal yang paling sulit dalam proses penelitian”. Bila dalam penelitian telah dapat menemukan masalah yang betul-betul masalah, maka sebenarnya pekerjaan penelitian itu 50% telah selesai. Sumber Masalah Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan. Stoner (1982) dalam Sugiyono mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan, dan kompetisi. Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan Di dunia ini yang tetap hanya perubahan, namun sering perubahan itu tidak diharapkan oleh orang-orang tertentu, karena akan dapat menimbulkan masalah. Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan Suatu rencana yang telah ditetapkan, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan tujuan dari rencana tersebut, maka tentu ada masalah. Untuk menemukan masalah dapat diperoleh dengan cara melihat dari adanya penyimpangan antara direncanakan dengan kenyataan. Ada pengaduan Masalah penelitian dapat digali dengan cara menganalisis isi pengaduan. Ada kompetisi Adanya saingan atau kompetisi sering dapat menimbulkan masalah besar, bila tidak dapat memanfaatkan untuk kerja sama. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah berbeda dengan masalah.kalau masalah itu merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun demikian, terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah. Bentuk-bentuk Rumusan Masalah Bentuk-bentuk rumusan masalahpenelitian ini dikembangkan berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi (levels of explanation). Bentuk masalah dapat dikelompokkan ke dalam bentuk masalah deskrptif, komparatif, dan asosiatif. Rumusan Masalah Deskriptif Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variable mandiri, baik hanya satu variable atau lebih (variable yang berdiri sendiri). Jadi, dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variable itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variable itu dengan variabel yang lain. Penelitian semacam ini untuk selanjutnya dinamakan penelitian deskriptif. Rumusan Masalah Komparatif Rumusan komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Rumusan Masalah Asosiatif Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan, yaitu: hubungan simetris, hubungan kausal, dan interaktif/reciprocal/timbal balik. Hubungan simetris Hubungan simetris adalah suatu hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersama. Jadi, bukan hubungan kausal maupun interaktif. Hubungan kausal Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi, disini ada variaabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi). Hubungan interaktif/ reciprocal/timbal balik Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Disini tidak diketahui mana variabel independen dan dependen. Paradigma penelitian Dalam penelitian kuantitatif/ positivistik, yang dilandasi pada suatu asumsi bahwa gejala itu dapat di klasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab akibat ) maka peneliti dapat melakukan penelitian dengan memfokuskan padabeberapa variabel saja. Pola hubungan antara variabel yang akan di teliti tersebut selanjutnya di sebut dengan paradigma penelitian. Jadi paradigma penelitian dalam hal ini diartikan dalam pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabell yang akan di teliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masakah yang perlu di jawab dengan melalui penelitian, teori yang di gunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik statistik yag akan di gunakan. Berdasarkan hal ini maka bentuk-bentuk paradigma atau model penelitian kuantitatif khususnya untuk penelitian survey seperti gambar berikut: Paradigma sederhana Paradigma penelitian ini terdiri atas satu variabel independen dan dependen. Hal ini dapatdi gambarkan se[erti gambar berikut: r x=kualitas guru y= prestasi belajar murid berdasarkan penelitian tersebut, maka dapat di tentukan : Jumlah rumusan masalah deskriptif, ada dua, dan asosiatif ada satu yaitu: Rumusan masalah deskriptif ( dua) Bagaimana X ?( kualitasguru) Bagaiman Y ? (prestasi belajar murid) rumusan masalah asosiatif / hubungan (satu) Bagaimana hubungan atau pengaruh kualitas alat dengan kualitas barang yang di hasilkan. Teori yang di gunakan ada dua yaitu teori tentang media pendidikan dan prestasi belajar. Hipotesis yang di rumuskan ada dua macam hipotesis deskripsi dan hipotesis asosiatif ( hipotesis deskriptif sering tidak di rumuskan). Teknik analisis data Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis tersebut, maka dapat dengan mudah di tentukan teknik statistik yang di gunakan untuk analisis data dan menguji hipotesis. Untuk dua hipotesis deskriptif, bila datanya berbentuk interval dan ratio, maka pengujian hipotesis menggunakan t-test one sampel. Untuk hipotesis asosiatif, bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, maka mengguanakan teknik statistik korelasi product moment. Paradigma sederhana berurutan Dalam paradigma ini terdapat lebih dari dua variabel, tetapi hubungannya masih sederhana. x_1 = kualitas input X_2= Kualitas proses X_3 = kualitas output Y = kualitas outcome Paradigma ganda dengan dua variabel independent. Dalam paradigma ini terdapat dua variabel independen dan satu dependent. Dalam paradigma ini terdapat 3 rumusan masalah deskriptif dan 4 rumusan masalah asosiatif.( 3 korelasi sederhana dan 1 korelasi ganda) r_1 R r_2 X_1= kompetensi guru X_2= lingkungan sekolah Y = prestasi belajar murid Paradigma ganda dengan tiga variabel independent Dalam paradigma ini terdapat tiga variabel independent (X_(1,) X_2,X_3) dan satu dependent (Y) X1 = Kualitas Mesin X3 = Sistem Karir X2 = Gaya Kepemimpinan Manajer Y = Produktivitas Kerja Gambar di atas merupakan paradigma ganda dengan tiga variabel independent yaitu X_(1,) X_2, X_3 . untuk mencari hubungan besarnya antara X_1 dengan Y, X_2 dengan Y, X_3 dengan Y. X_1 dengan X_2, X_2 dengan X_3 X_1 dengan X_3 dapat menggunakan korelasi sederhana. Untuk mencari hubungan antar X_1 secara bersamaan dengan X_2 dan X_3 terhadap Y di gunakan korelasi ganda. Regresi sederhana, dan ganda serta korelasi parsial dapat di gunakan dengan analisis dalam paradigma ini. Paradigma ganda dengan dua variabel dependent X =tingkat pendidikan Y_1= karier di tempat kerja Y_2=disiplin kerja Paradigma ganda dengan satu variabel independent dan dua dependent. Untuk mencari hubungan X dengan Y_1, dan X dengan Y_2 di gunakan teknik korelasi sederhana. Demikian juga dengan Y_1 dengan Y_2 , analisis regresi juga dapat di gunakan disini. Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen dan Dua dependen Dalam paradigma ini terdapat dua variabel independen (X_1 , X_2) dan dua variabel dependen ( Y_1 , Y_2). Terdapat empat rumusan masalah deskriptif dan enam rumusan masalah hubungan sederhana. Korelasi dan regresi ganda juga dapat digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel secara simultan. r_1 r_2 r_5 r_6 r_4 r_3 X_1 = keindahan kampus Y_1 = jumlah pendaftar X_2 = pelayanan sekolah Y_2 = kepuasan pelayanan Paradigma Jalur X1 = Status Sosial Ekonomi X2 = Intelligent Quotion (IQ) X3 = Motivasi Berprestasi Y = Prestasi Belajar Paradigma jalur. Teknik analisis Statistik yang digunakan dinamakan path aanalysis (analisis jalur). Analisis dilakukan dengan menggunakan korelasi dan regresi sehingga dapat diketahui untuk sampai pada variabel dependen terakhir, harus lewat jalur langsung, atau melalui variabel intervening. Dalam paradigma itu terdapat empat rumusan masalah deskriptif, dan enam rumusan masalah hubungan. Paradigma penelitian pada gambar 2.11 dinamakan paradigma jalur, karena terdapat variabel yang berfungsi sebagai jalur antara (X_3). Dengan adanya variabel antara ini, akan dapat digunakan untuk mengetahui apakah untuk mencapai sasaran akhir harus melewati variabel antara itu atau bisa langsung ke sasaran akhir. Bentuk-bentuk paradigma penelitian yang lain masih cukup banyak, dan contoh-contoh yang diberikan terutama dikaitkan dengan teknik statistik yang dapat digunakan. Teknik statistik yang bersifat menguji perbedaan tidak tercermin pada paradigma yang telah diberikan, tetapi akan lebih tampak pada paradigma penelitian dengan metode eksperimen, dalam eksperimen misalnya akan dapat diuji hipotesis yang menyatakan ada tidaknya perbedaan produktivitas kerja antar lembaga yang dipimpin pria dan wanita. Variabel Penelitian Pengertian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981). Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Dapat dinamakan variabel karena ada variasinya. Kerlinger (1973) dalam sugiyono, menyatakan bahwa variabel adalah konstrak (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian variabel itu merupakan suatu yang bervariasi. Selanjutnya Kidder (1981) dalam sugiyono, menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dab menarik kesimpulan darinya. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, adapat dirumuskan bahawa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan pleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Macam-macam Variabel Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi: Variabel independen: variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predikator, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam SEM (Structural Equation Modeling/Pemodelan Persamaan struktural), variabel independen disebut juga variabel eksogen. Variabel dependen: sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam SEM (Structural Equation Modeling/Pemodelan Persamaan struktural), variabel dependen disebut sebagai variabel endogen. Variabel moderator: adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dan dependen. Variabel ini disebut juga sebagai variabel independen ke dua. Variabel intervening: adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak diantara variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen. Variabel kontrol: adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering digunakan oleh peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan. Untuk dapat menentukan kedudukan variabel independen, dan dependen, moderator, intervening atau variabel yang lain, harus dilihat konteksnya dengan dilandasi konsep teoritis yang mendasari maupun hasil dari pengamatan yang empiris di tempat penelitian. Untuk itu sebelum peneliti memilih variabel apa yang akan diteliti perlu melakukan kajian teoritis, dan melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu pada objek yang akan diteliti. Menemukan Masalah Untuk dapat menemukan masalah dapat dilakukan dengan cara melakukan analisis masalah, yaitu dengan bantuan menyusun ke dalam pohon masalah. Dengan analisis masalah, maka permasalahan dapat diketahui mana masalah yang penting, yang kurang penting, dan yang tidak penting. Melalui analisis masalah ini juga dapat diketahui akar-akar permasalahannya. Untuk dapat melakukan analisis masalah, maka pertama-tama peneliti harus mampu mendudukkan masalah dalam konteks keseluruhan secara sistemik. Dalam konteks tersebut akan terlihat hubungan antara satu masalah dengan masalah yang lain, baik masalah yang mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung. Daftar pustaka Azwar, Syaifudin. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. untuk lebih lengkapnya lihat disini

0 komentar :

Posting Komentar

berikan komentar yang pantas

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.